google.com
Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir al Syatsry–semoga Allah
menjaganya- dalam kitabnya “Hayatu al-Qulûb” menyebutkan
arahan-arahan yang terdapat dalam al Qur`an dan sunnah untuk meraih ketenangan
hati, sebagai berikut:
Berkumpul
dalam rangka mencari ilmu
Rasulullah SAW bersabada:
« مَا اجتمعَ
قَوم في بيت من بُيُوتِ الله تباركَ وتعالى يَتْلُونَ كتابَ الله عزَّ وجلَّ ، ويَتَدَارَسُونَهُ
بينهم ، إِلا نزلت عليهم السكينةُ ، وَغَشِيَتْهم الرحمةُ ، وحَفَّتْهم الملائكة ،
وذكرهم الله فيمن عنده »
“Tidaklah suatu kaum
berkumpul sebuah rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka
membaca Kitabullah azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan
turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan
mengelilingi mereka dan Allah senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan
malaikan yang berada di sisi-Nya.” (HR Muslim no.
2699)
Berdoa
Rasulullah SAW dan para sahabat pernah mengulang-ulang kalimat
doa berikut dalam perang ahzab:
فَأَنْزِلَنَّ
سَكِيْنَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا
“Maka turunkanlah ketenangan
kepada kami serta teguhkan lah
kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh)”
Maka Allah memberikan mereka kemenangan dan
meneguhkan mereka.
Membaca
al Qur`an.
Rasulullah SAW bersabda:
« تِلْكَ
السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »
“Ia adalah ketenangan yang
turun karena al Qur`an.” (HR Bukhari: 4839, Muslim: 795)
Memperbanyak
dzikrullah.
Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
Bersikap
wara’ (hati-hati) dari perkara syubhat.
Rasulullah
SAW bersabda:
الْبِرُّ مَا
سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ
تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ
أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ
“Kebaikan itu adalah yang
jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah
yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun
orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan)” (HR Ahmad no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahîh al Jâmi no: 2881)
Jujur
dalam berkata dan berbuat.
Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنَّ الصِّدْقَ
طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
“Sesungguhnya jujur itu ketenangan
dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi no:
2518)
Begitu pun semua ketaatan kepada Allah dan
sikap senantiasa bersegera kepada amal shaleh adalah diantara faktor yang akan mendatangkan
ketenangan kepada hati seorang mukmin. Jika kita selalu mendengar dan berusaha
untuk mentaati Allah dan rasul-Nya, maka hati kita akan kian tenang dan teguh.
Allah berfirman:
“…Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan
kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih
menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka
pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan
yang lurus.” (QS. An Nisâ [4]: 68)
Saudaraku, jika kita dapat mempertahankan
ketenangan hati sehingga senantiasa teguh berada dalam jalan Allah, apa pun
yang terjadi kepada kita, maka bergembiralah, karena kelak saat kita
meninggalkan dunia yang fana ini, akan ada yang berseru kepada kita dengan
seruan ini:
“Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jama’ah
hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS.
Al Fajr [89]: 27-30) (Lihat Hayâtu al Qulûb: 90-91
Sumber: dikutip
pada bagian akhir dari artikel berjudul "Tenangkanlah Hatimu",
penulis: Ustadz Abu Khalid Resa Gunarsa, Lc (Alumni Universitas Al Azhar Mesir
dan da’i di Maktab Jaliyat Bathah Riyadh
KSA), artikel di www.muslim.or.id
Bagikan artikel ini bila bermanfaat. "Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (HR. Muslim)
Sign up here with your email
Jika ada kesalahan silahkan berkomentar. Terima kasih telah saling mengingatkan dalam kebaikan dengan memberikan kritik dan saran. ConversionConversion EmoticonEmoticon