google.com
Menjadi penghafal Al-Quran merupakan
salah satu ibadah yang sangat penting dilakukan oleh setiap muslim. Selain
sebagai bukti kecintaan kita terhadap Allah Swt dan Rasulullah saw, menghafal Al-Quran juga
merupakan upaya untuk menjaga kemurnian kandungan Al-Quran. Selain itu, menjadi
seorang hafiz Al-Quran memiliki keutamaan (fadhail), di dunia maupun akhirat. Mengapa
Menjadi Hafiz Al-Quran Begitu Penting?
Fadhail Dunia
1. Hifzhul Quran (hafal Al-Quran)
merupakan nikmat Rabbani yang datang dari Allah
Allah membolehkan seseorang memiliki rasa
iri terhadap para ahlul Quran. “Tidak boleh
seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang
diajarkan oleh Allah kepadanya Al-Quran kemudian ia membacanya sepanjang malam
dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan
aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana
si fulan berbuat.” (HR.
Bukhari)
Bahkan nikmat mampu menghafal Al-Quran sama
dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu. “Barangsiapa yang membaca (hafal) Al-Quran, maka
sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan
kepadanya.” (HR. Hakim)
2. Al-Quran menjanjikan kebaikan, berkah
dan kenikmatan bagi penghafalnya.
“Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Seorang hafiz Al-Quran adalah orang yang
mendapatkan Tasyrif Nabawi (penghargaan khusus dari Nabi saw)
Di antara penghargaan yang pernah diberikan
Nabi saw kepada para sahabat penghafal Al-Quran adalah perhatian yang khusus
kepada para syuhada Uhud yang hafiz Al-Quran. Rasul mendahulukan
pemakamannya. “Adalah nabi mengumpulkan
di antara dua orang syuhada Uhud, kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara
keduanya yang lebih banyak hafal Al-Quran?”Ketika ditunjuk kepada salah
satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
Pada kesempatan lain, Nabi saw memberikan
amanat pada para hafiz dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu
Hurairah ia berkata, “Telah mengutus
Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu
disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling
muda usianya. Beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal?” Ia menjawab, “Aku
hafal surat ini.. surat ini.. dan surat al-Baqarah. “Benarkah kamu hafal surat
al-Baqarah?” tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar. “Nabi bersabda, “Berangkatlah
kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. Tirmidzi dan an-Nasa’i)
Kepada hafiz Al-Quran, Rasul SAW menetapkan
berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
4. Hifzhul Quran merupakan ciri
orang yang diberi ilmu
“Sebenarnya,
Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang
diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang
yang zalim.” (Q.S Al-Ankabuut [29]: 49)
5. Hafiz al-Quran adalah keluarga
Allah yang berada di atas bumi.
“Sesungguhnya
Allah mempunyai keluarga di antara manusia. Para sahabat bertanya, “Siapakah
mereka ya Rasulullah?” Rasulmenjawab, “Para ahli Al-Quran. Merekalah
keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR.
Ahmad)
6. Menghormati seorang hafiz Al-Quran
berarti mengagungkan Allah.
“Sesungguhnya
termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al-Quran
yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak
menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)
bersambung...
Bagikan artikel ini bila bermanfaat. "Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (HR. Muslim)
Sign up here with your email
Jika ada kesalahan silahkan berkomentar. Terima kasih telah saling mengingatkan dalam kebaikan dengan memberikan kritik dan saran. ConversionConversion EmoticonEmoticon